Jumat, 30 September 2016

Perbedaan Komunikasi Satu Arah & Dua Arah serta Peran Komunikasi dalam Manajemen Organisasi

A. Pendahuluan
Komunikasi adalah cara yang digunakan makhluk hidup untuk berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Pada hakikatnya adalah sebuah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Menurut Onong Uchjana Effendi, pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message) lalu kedua, lambang (symbol). Tujuan dari komunikasi itu sendiri yaitu, mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat. Dalam perkembangannya, komunikasi juga memiliki fungsi tersendiri yaitu to inform, to educate, to entertain, dan to influence. Komunikasi juga berperan dalam manajemen dalam sebuah organisasi. Komunikasi menjadi penentu berkualitas atau tidaknya suatu teamwork di dalam suatu organisasi.

B. Teori
Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik.
Menurut Supratiknya (1995) komunikasi satu arah yaitu dimana yaitu dimana pengirim tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui bagaimana penerima telah mengkodefikasi pesannya. Sebaliknya komunikasi dua arah apabila pengirim cukup leluasa mendapatkan umpan balik tentang cara penerima menangkap pesan yang telah dikirimkannya. Komunikasi dua arah semacam ini akan memudahkan terjadi nya saling pemahaman dalam komunikasi, dan selanjutnya sangat menolong dalam mengembangkan suatu relasi yang memuaskan bagi kedua belah pihak serta kerja sama yang efektif (Johnson, 1981).

Komunikasi juga berperan penting bagi suatu manajemen organisasi. Bila kita mengetahui kecenderungan yang paling dominan dari atasan ataupun rekan kerja satu tim, kita akan lebih mudah meningkatkan keterampilan interpersonal (interpesonal skill). Artinya, kita akan lebih mudah meningkatkan kompetensi dari sisi keterampilan dalam berinteraksi dengan atasan atau rekan kerja dalam satu tim. Komunikasi dalam manajemen organisasi juga berperan sebagai planning, organizing directing dan controlling.

C. Kasus
Contoh dari komunikasi satu arah adalah saat kita menonton televisi atau saat kita mendengarkan radio, disana kita hanya bisa menerima. Sebaliknya contoh dari komunikasi dua arah adalah saat kita berbicara langsung dengan orang lain, atau saat kita menerima telepon dari seseorang. Karena pada komunikasi ini, pengirim mendapat feedback dari si penerima.
Untuk menggambarkan pentingnya umpan balik dan model komunikasi interaksional, kita ambil contoh lebih dalam, Jin adalah seorang Mahasiswa yang dari Iniversitas Indonesia, saat itu Jin pulang kerumah dalam keaadaan mabuk berat, dan tergeletak di sofa, orangtua nya yang melihat keadaan ini mengatakan perasaan mereka terhadap sikap Jin ini. Lantas mereka beradu argumen dan ayahnya mengusirnya dari rumah.

Contoh lainnnya yang menunjukkan bahwa komunikasi berperan dalam manajemen organisasi, Aru bekerja disebuah perusahaan dengan gaji yang pas-pasan bahkan tidak cukup. Tapi kenapa dia tidak mau resign dari perusahaan tersebut. Bahkan Aru mengabdikan diri untuk perusahaan tersebut hingga menjelang masa-masa pensiun. Kenapa?

D. Analisis
Saat kita menonton televisi, atau mendengarkan radio. Penyiar radio hanya bisa mengirim informasi ke pendengar tanpa mendapat umpan balik (feedback) dari si pendengar. Sang pendengar hanya bisa menyimak apa yang diberitakan oleh penyiar di radio atau pembawa acara di TV. Pendengar tidak bisa berinteraksi dengan si penyiar atau pun pembawa acara TV tersebut. Komunikasi dua arah menekankan feeback antara si A dan si B. Karena situasi mereka memang memnungkinkan untuk melakukan komunikasi dua arah. Seperti halnya Jin. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa adanya perpindahan dalam komunikasi antara Jin dan Orangtuanya. Orangtua nya yang melihat kelakuannya memberikan umpan balik atas sikapnya tersebut. Jin menerima pesan tersebut dan menanggapinya, kemudian ayahnya mengirimkan pesan terakhir dan mengusirnya dari rumah. Kita bahkan dapat melihat lebih jauh saat Jin pergi dari rumah dia membanting pintu rumahnya yang dimana ini menunjukkan suatu umpan balik dalam interaksi yang terjadi.

Untuk kasus Aru, Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya, komunikasi juga berperan penting dalam manajemen organisasi. Kenapa Aru tidak memilih untuk resign dari perusahaan tersebut? Ya, jelas, jawabannya karena dia merasa cocok dengan atasan atau rekan kerja nya. Dia tetap bertahan di perusahaan tersebut karena orang-orang tersebut memperlakukannya dengan baik sehingga membuat Aru nyaman dan aman untuk terus berada di perusahaan tersebut. Mungkin anda pembaca blog ini bertanya tanya? Memperlakukan dengan baik? Apanya yang disebut baik jika memang gaji yang didapat Aru pas-pasan? Baiklah. Saya tidak menyalahkan anda. Pertanyaan anda adalah pertanyaan yang normal. Ya, Aru tau bahwa perusahaan tempatnya bekerja memang tidak mampu untuk menggaji karyawan-karyawannya dengan gaji yang tinggi, karena Aru juga sadar bahwa perusahaan tersebut bahwa peruhaan tersebut bukanlah perusahaan yang besar. Biarpun begitu, orang-orang disana dapat membangun komunikasi yang baik dengannya. Pada prinsipnya, Materi seperti uang dan barang-barang lainnya tidak menjamin anda akan betah disuatu pekerjaan. Untuk kasus ini uang dikalahkan oleh perasaan nyaman (enjoyable sense).

E. Referensi

Sabtu, 24 September 2016

Knowledge dalam Psikologi Manajemen Penting?

Pada dewasa ini, banyak perusahaan yang sudah mencapai puncak dari tujuannya. Bahkan sudah beranjak ke tujuan-tujuan lain yang bersangkutan dengan perkembangan dari tujuannya sebelumnya. Perusahaan yang berhasil atau dapat dikatakan baik jika perusahaan itu memiliki knowledge yang memadai untuk saling bersaing. Persaingan ini oleh Peter F. Drucker disebut sebagai “Knowledge to Knowledge Competition”. Artinya individu, organisasi atau perusahaan yang unggul dalam knowledge, akan unggul dalam persaingan.

Saya akui, memang dijaman sekarang ini tepatnya tahun 2016 ini teknologi adalah segala-galanya. Banyak yang beranggapan bahwa jika kita menguasai teknologi maka kita bisa menguasai dunia. Yah, saya sendiri tidak bisa menyalahkan pendapat yang seperti itu. Tapi untuk orang yang selalu berfokus pada pemikiran seperti itu, bisa dikatakan dia memiliki pemikiran yang sempit. Teknologi bukanlah sumber utama dalam bersaing. Siapapun relatif, dapat membeli teknologi. Namun teknologi tanpa diiringi knowledge tidaklah berarti apa-apa.

Bila kita berbicara knowledge berarti kita berbicara belajar (learning). Selanjutnya, bila berbicara belajar berarti kita berbicara “how the brain learn best

Kerja sama (teamwork) yang dibutuhkan adalah kerja sama antar- “knowledge”. Artinya kerja sama tim tidak harus tim. Cukup hadirkan knowledge-nya saja. Suatu manajemen yang baik dikarenakan kerja sama antar anggota ataupun karyawannya dengan berbagai knowledge yang berbeda pula. Tapi tetap dengan visi dan misi yang searah dengan tujuan perusahaan, sehingga kerja sama tim bisa saling menguntungkan dan terbentuk situasi saling membutuhkan (interpendensi) satu sama lain
.

Lalu knowledge juga berperan penting dalam pembentukan struktur organisasi. Contohnya Tom Peters kiranya tidak keliru dengan prediksinya mengenai organisasi, khususnya perusahaan, pada dekade 90-an dan awal abad XXI seperti yang ditulisnya dalam “liberation management”, 1992. Ia memprediksi akan banyak perusahaan yang melakukan “de-organization” dan menghilangkan struktur organisasi yang kaku. Bentuk organisasi yang banyak digunakan oleh orang dimasa mendatang adalah yang disebut “Bonker Organization”, organisasi yang tidak memiliki stuktur tetap, alias dinamis. Dengan knowledge, struktur organisasi akan selalu berubah disesuaikan dengan tugas/pekerjaan yang dihadapi. Untuk itu organisasi tidak perlu lagi besar ukurannya karena itu hanya akan membuat organisasi menjadi lamban dan kaku.

Referensi:
Bahaudin, Taufik. (1999). Brainware Managenement; Generasi Kelima Manajemen Manusia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Name: Muhammad Alverdo (17514074)

Rabu, 21 September 2016

Pentingnya Psikologi Manajemen dalam Kehidupan Sehari-hari

A. Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini, Psikologi sudah menjadi hal yang sudah tidak asing di masyarakat sekitar, terutama di Indonesia. Ilmu yang berasal dari barat ini sudah berkembang jauh ke bidang-bidang tertentu dan menjadi ilmu yang konkret seperti psikologi hukum, psikologi klinis, psikologi ekonomi dan bisnis serta psikologi manajemen. Dan untuk pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang psikologi manajemen, terutama pentingya  psikologi manajemen dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya keberhasilan seseorang/organisasi ditentukan dari cara mereka memanajemen dirinya dan lingkungannya, sebab itulah manajemen berperan penting bagi kehidupan kita, agar kita dapat memanfaatkan efektifitas diri dan lingkungan dengan semaksimal mungkin.
Lalu apa kaitannya dengan Psikologi?
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Kontribusi ilmu psikologi adalah terhadap upaya untuk meningkatkan semangat kerja yang menjadi acuan perusahaan, dikatikan dengan efektivitas dan efisiensi perusahaan. Pada saat inilah banyak diterapkan orang pendekatan psikologi dalam manajemen.

B. Teori

Menurut Capra (1997) manajemen adalah ilmu yang tidak bebas nilai, karena, pertama, ilmuwan tidak akan bisa menanggalkan nilai (misal ilmu pengetahuan, sifat, karakter, dan nilai masyarakat) yang melekat secara inhern kedalam dirinya. Dan kedua, realitas yang diteliti adalah realitas yang tidak bebas nilai. karena realitas tersebut dibangun melalui proses interaksi sosial (social construction)
Senada dengan pernyataan diatas menurut Chairiri (2009) Jika lingkungannya berbeda maka gaya pendekatan yang digunakan akan berbeda. Hal ini karena manajemen merupakan realitas yang terbentuk secara sosial melalui interaksi individu dengan lingkungannya (socially constructed reality) yang merupakan prakter yang diciptakan manusia (human creation), manusia merupakan wacana simbolik yang dibentuk oleh individunya (symbolic discourse), dan hasil dari kreatifitas manusia (human creativity)
Lain hal nya dengan yang diungkapkan oleh Stoner, yang mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen juga bisa diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)
Dalam kaitannya dengan psikologi, menurut Furnham (2008), Psikologi manajemen adalah bagaimana suatu organisasi me-manage dan mengetahui konsekuensi bagi organisasi maupun para stakeholder. Hal ini menyangkut dengan kepemimpinan dan bawahannya serta menyangkut bagaimana orang-orang mendapatkan tugasnya yang jelas secara bersamaan. Semua ini tentang produktifitas dan kepuasan
Stoner juga mengungkapkan bahwa psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur/me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan


C. Kasus

Pada sebuah perusahaan banyak terjadi penyelewengan atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap sistem daftar kehadiran. Banyak dari karyawan yang memanipulasi daftar kehadiran dengan berbagai macam cara, misalnya dengan cara menitip absen atau pulang lebih awal, bahkan saya pernah melihat sendiri di suatu perusahaan tempat bibi saya bekerja ada sejumlah karyawan yang melakukan absen lalu pulang dengan santainya, dengan alasan pekerjaan yang semestinya dilakukan di hari tersebut sudah dilakukan di hari sebelumnya. Jadi dia beranggapan bahwa percuma untuk datang ke tempat kerja kalau dia hanya duduk-duduk saja.  sejumlah daerah, misalnya yang terjadi Kalimantan Timur, dalam sehari di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ini 700 PNS setiap hari tidak masuk kerja. Akan tetapi Pemerintah Kaltim telah cukup berhasil menekan angka ketidakhadiran ini yang pada periode sebelumnya mencapai 2000 orang setiap harinya dengan menggunakan berbagai kebijakan sampai dengan hukuman pemecatan. Sedangkan Pemerintah Kota Solo menerapkan kebijakan pemotongan gaji bahkan sampai dengan penghapusan tunjangan tambahan penghasilan bagi PNS kota solo yang terlambat kerja. Berbagai upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan para PNS.

D. Analitis

Penyebab kasus diatas dikarenakan kurangnya pendekatan dan pengawasan dari pimpinan maupun orang yang bertanggung jawab dalam menangani SDM dalam organisasi atau perusahaannya. Sebagaimana dinyatakan dalam peraturan ketenaga kerja bahwa Wajib bagi setiap pegawai untuk hadir di tempat kerja sesuai jadwal yang ditentukan. Walaupun ketika itu tidak ada pekerjaan apa-apa yang ia lakukan. Tidak boleh ia pulang sampai jam kerja berakhir kecuali jika ada urusan mendesak yang dibolehkan dalam aturan. Tidak boleh pula seorang pegawai memanipulasi tanda tangan absen kehadiran dan pulang.
Penyelesaian terhadap kasus diatas adalah pihak pengelola SDM harus bersikap tegas terhadap karyawannya. Pihak pengelola SDM bisa melakukan perundingkan dan mendengarkan keluhan para pekerja. Berdasarkan keluhan-keluhan tersebut maka perlu dilakukannya perbaikan terutama pada lingkungan serta tata cara bekerja yang baik. Kiranya pekerja juga diberikan pelatihan sebelum mereka melakukan suatu pekerjaan baru yang sebelumnya tidak pernah mereka kerjakan. Hal tersebut dilakukan agar dapat memotivasi para pekerja dan membuat mereka merasa diperhatikan dan diperdulikan oleh perusahaan. Sehingga kedua pihak yaitu pekerja dan perusahaan sama-sama mendapat hasil yang positif.
Kesimpulannya menurut saya pengola SDM atau perusahaan harus dapat membuat sistem yang nantinya akan mempermudah dalam pengambilan keputusan reward and punishment secara cepat dan tepat, baik itu untuk karyawan yang kurang disiplin maupun karyawan berkinerja baik. Inilah yang menjadikan psikologi manajemen menjadi hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari.


E. Referensi